Bisnis Fashion : Ikut Tren atau Jadi Trendsetter?
Bisnis Fashion : Ikut Tren atau Jadi Trendsetter?
Ide usaha dan pasar adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari bisnis. Sebagai pebisnis, tentu saja menginginkan agar ide yang diciptakan diterima pasar. Pasar seperti apakah yang ingin didekati? Apakah pasar yang sudah ada, atau sebaiknya membuat pasar baru?
Sebagai pebisnis pemula, sebaiknya Anda mengetahui apa yang saat ini menjadi tren dan jadikan kecenderungan itu sebagai referensi. Mulailah dengan pasar terdekat disekitar Anda, misal dengan modal Rp 500.000,- Anda mendesain dan memproduksi baju muslim lalu menjualnya melalui online di facebook. Mulailah dengan menjualnya pada teman-teman Anda. Saat ini, adalah masa dimana teknologi komunikasi berkembang dengan pesat sehingga untuk terkoneksi dengan banyak orang, tidak memerlukan biaya yang mahal.
Untuk pebisnis pemula, sebaiknya mulailah dengan step-step kecil yang dikerjakan dengan tekun. Jangan langsung menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk modal, setelah nampak reaksi pasar yang positif baru masuk ke pasar yang skalanya lebih besar.
Tren pasar sering dijadikan acuan untuk membuka bisnis terutama bisnis fashion, namun untuk bisnis skala UKM, sebaiknya juga mengimbangi dengan kreativitas dan keunikan produk sehingga akan lebih mudah diingat oleh pasar. Keunikan produk membutuhkan kreativitas, baik dari segi keunikan nama, produk, kemasan, harga, model maupun keunikan cara pemasarannya. Meniru produk atau keunikan bisnis orang lain, bisa jadi akan bisa berjalan, namun pada umumnya tidak akan bertahan lama, kalau pemilik bisnis tidak segera menemukan keunikan di bisnisnya sendiri.
Jika memilih untuk mengikuti tren fashion, memang lebih mudah namun biasanya juga rawan dengan persaingan harga. Ini akan berbahaya bagi pebisnis pemula dan pebisnis yang memiliki modal minim, karena walaupun bisa jadi omzet yang didapat besar nilainya, akan tetapi profit atau keuntungan yang didapat belum tentu besar.
Untuk anda yang memilih menciptakan tren fashion sendiri, diperlukan kerja lebih keras seperti kemampuan mendesain, menganalisa trend fashion, membaca keinginan pasar, memproduksi baju sesuai desain yang dibuat, dan lain sebagainya. Kembali lagi ke pilihan masing-masing, Ikut Tren atau Jadi Trendsetter? manakah yang dipilih karena setiap pilihan menuntut konsekuensi masing-masing.
Untuk pebisnis fashion yang ingin memproduksi sendiri, baju hasil desainnya dalam jumlah masal, bisa bekerja sama dengan jasa makloon fashion, sehingga menyederhanakan beberapa proses produksi baju.